SIULAN BISU KEPADA NONA
By Romy Sastra II
sang bayu melaju membawa rindu
tentang senja telah berlalu
di segara riak kirimkan ombak ke bibir pantai
pasir menyambut tarian buih gemulai
imaji menempuh destinasi suatu hati
camar-camar nyanyikan kedamaian
tentang malam enggan purnama
rinduku telah tiba di awal malam
sedangkan langit masih saja berawan
nun kerlip kejora mulai bermain cinta
bercumbu mesra di dada langit
seketika ia pun tenggelam
impian rinduku dibuai bayang-bayang
seperti bertepuk sebelah tangan
aku teringat kepada nona
yang kukenal siang tadi
entah mimpi ataukah ilusi bermain hari
rasanya tidak,
aku menyapanya dengan senyum mesra
bersiul manja,
dikau tak menoleh sama sekali
ah,
memang siulanku tak bernada
aku mencumbuimu lewat rasa
pantas saja dikau tak tersentuh
rayuanku bisu karena lidah kelu, malu
takut dikau menolak bunga pemberianku
memang, bunga pemberian dariku
hanya puisi
tentang rindu tertitip di ranting kering
daun-daun enggan tumbuh
sedangkan siklus telah berganti
dari musim gugur ke musim semi
terimalah persembahan puisiku nona
meski dikau tak membalas sapaanku siang tadi
imaji kepada nona tak terurai
impian hatiku akhirnya tak sampai
HR RoS
Jkt, 13-04-2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar