Jumat, 28 April 2017

Puisi kematian

KEMATIAN KIAN MENDEKAT
Romy Sastra II

tamu itu pasti terjadi
menyapa raga dan jiwa ini
mengakhiri semua cerita
menutup gita

ketika ruh akan pergi
tubuh terbujur kaku
jangan ada derai air mata
untuk menempuh jalan kematian
digiring el-maut
dalam ketakutan yang tak terkira

duhh, diri
tamu misteri yang tak kenal waktu
ia bertamu
mencabut ruh dari badan
menghantar ruh ke jalan keabadian
ke telaga siksa ataukah cinta

jasad terbalut kain kafan
bangkai tertanam dalam lumpur
semua para pengiring keranda kan berlalu
pengap di dinding papan
jasad menunggu siksaan
Hancur bias ditelan waktu
nisan-nisan berdebu
padang ilalang kerontang
kamboja pun berguguran jatuh ke bumi
sepi

tiada gelap yang lebih gelap dari gelap
dalam kuburan itu
tiada sunyi yang lebih sunyi dari sunyi
di bawah nisan itu

pusara kan menjadi saksi
di lintasan dunia seperti lembah mimpi
dari hidup yang berpesta pora
lengah pada kematian abadi

mmm ...
bila ruh pergi
Tuhan meridhoi memanggil kematian
kunanti dikau amal rinduku
di telaga cinta
di singgasana jannah
adakah dikau tersisa amalku
ataukah hampa
entahlah, rahasia

HR RoS
Jakarta, 28,04,17

Tidak ada komentar:

Posting Komentar