Rabu, 12 April 2017

Prosaliris

#Repost_SajakLukaLara

RINDU YANG TAK KEMBALI
By Romy Sastra II

Untukmu kenangan yang terlupakan, senandung rindu merayu kisah yang pernah bersemi, telah padam, lembaran usang berharap jadi bahagia, menggoda rindu kembali. Pernah sesaat berkasih sayang di tengah jalan kisah terkhianati berbuah kecewa. Di peraduan sajak senja merona, kugubah suatu memori pernah kunyanyikan di pentas kekasih, singgah di hati sang kekasih yang tersisih.

Di jalan memori kuberdiri kini,  khayal menatap sekelabat bayangan abstrak, tetiba pergi meninggalkan tanya? Adakah pertanda rindu masa silam kembali lagi? "Aahh, paranoid, kenapa tak pernah hilang!" sedangkan mimpi telah berlalu, ilusi kisah pun yang menyedihkan pada suatu pilihan di persimpangan jalan telah bisu, meninggalkan kepedihan luka tak berdarah tentang cinta setengah hati terbagi antara harap emas dan suasa.

Risau mendera menatap kisah terkubur dalam peti terkunci mati, rindu di antara rasa menyapa pada lamunan sunyi terasa semu disemai sepoi mamiri, rindu ternyata tak kembali.

Pada kekasih yang dulu terjalin janji, tuk menoktah ikrar hati sampai bersemi hingga ke nisan tanah merah, jejak-jejak tinta kususuri tak lagi tampak pada jalan testimoni maya mencari rupa cinta, karena tertutup kabus pekat di dinding kebisuan. Rindunya pun tak pernah beri kabar lagi. Apakah ia telah pulang selama-lamanya menghadap Illahi, ataukah sudah bahagia bersama kehidupan yang diimpikan pada kilauan emas, di ranjang bersulam sutera bertilam permadani, mencampakkan suasa tak berharga lagi.

"Aahh... biarlah rindu tak kembali
jikalau harap terperap berbuah senap,
sengaja jalan memori kubuka dalam lamunan tiba-tiba.
Bahwa satu hati pernah kecewa, meski pintu maaf selalu diberi
tak jua menjadi penyelesaian konflik-konflik perasaan pernah terjadi.

Testimoni potret kisah nan lara
jadi sinopsis kecewa

HR RoS
Jkt, 4122016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar