Selasa, 25 April 2017

Prosaliris

#Repost_Prosaliris

KABUT SENJA
By Romy Sastra II

Berselimut kabut
memintali tenunan senja
di kaki langit

Berdiri di atas titian usang
tertumpang tunggul lapuk
berlalunya kasih sayang
bersama sang bayu
yang terus melaju dan berlalu
meninggalkan jejak dalam luka
meski bahasa alam itu adalah
bahasa diammu yang membisu

Bayu, kau meneteskan embun
berharap aliran banyu meretas
ke sela-sela daun
kelopak tak lagi mekar
mentari meredup senja berkabut
kian menyelimuti sukmaku
berharap yang layu mekarlah selalu

Ahh, gita?
Simphonimu bernada gesekkan biola tua
membuatku gamang
bernyanyi memadu rindu

"Yaaa...,
aku ikatkan saja cerita yang dulu bersemi
ke ruang memori
kisah kita telah bias menjadi semu dan berdebu

Sinonimkan saja kemesraan kita
yang dulu pernah bercerita
tentang dunia ini indah

Mimpi, kau kembang taman khayalku
kau menitipkan misteri pada asa yang terjajah lara
tertikam di jejak yang basah
jatuh melukai
tersungkur diri membuat malu

Di ambang senja berkabut
di kaki langit berbisik lirih
di mana dermaga rindu
akan kulabuhkan kini?

Resah memadah gita puisi
dalam obsesi yang tak kenal lelah
mengejar impian pada senja yang kian merona

Aku sujudkan sajalah
rasa cinta suciku ke mihrab sajadah senja
memacu doa pada Illahi Rabbi
di sanalah pemberhentian jejak terakhirku

HR RoS

Jakarta yang berkabut,
22-08-02016, 01:55

Tidak ada komentar:

Posting Komentar