Minggu, 30 April 2017

Puisi religi

TASBIH CINTAKU LARA
Romy Sastra II

malam-malam indah memandu tasbih
dalam mihrab cinta
bersanding dengan bayangan diri
hakikat wujud nafsu bertamu
larung saja ke dalam doa

dalam gelap mencari cinta
dalam terang bercumbu mesra
tasbih cinta bergetar di segala nadi
bergetar ke dinding misykat hati
terlena, megahnya payet-payet istana Ilahi

tengelam ke telaga cahaya
telaga warna-warni nafsu diri
menggoda perjalanan sufi
menuju destinasi hakiki
kibaskan saja warna-warna pelangi

ya Rabbi,
hamba bertamu ke pintu istana-Mu
Engkau tutup apakah akan dibuka pintunya
hamba gelisah dihimpit tanya
ohh, maha cintaku

jangan Engkau palingkan wajah-Mu
aku menunduk malu menghitung dosa
ampunilah hamba ya Rabbi
dari segala dosa yang kulakukan
tersenyumlah walau sekejap saja
meski dosaku seperti buih di lautan

wahai sang pemilik malam
malam ini tak disambut tasbihku
izinkan umurku ada esoknya
tuk mengetuk mihrab-Mu kembali
bertamu di malam-malam berikutnya

berharap,
tampakkan wajah-Mu wahai kekasih
walau sekejap saja, tak lama menatap-Mu
sebab, hadir-Mu membakar matahari
menyalakan mata hati

jangan biarkan tasbih cintaku lara
merugi sujud tak diterima
karena wajah-Mu tak merupa
wajah nan teragung tiada duanya
ia adalah awas bukan cahaya

HR RoS
Jakarta, 30,04,17

Tidak ada komentar:

Posting Komentar