Kamis, 07 September 2017

Puisi HAIBUN

#Puisi_Haibun

EMBUN BERGANTI DEBU
Romy Sastra

Kicauan di kotaku bukanlah burung kenari, melainkan deru mesin bergemuruh di sepanjang jalan. Debu-debu berterbangan ke dedaunan tak lagi subur, makhota kembang di taman pucat pasi. Tak lagi menampung embun kala pagi menatap rama-rama berlari. Kotaku murung, hanya dihibur baliho di setiap pinggir jalan trotoar, sebagai pengganti aura kota berwajah teknologi, pada laju bisnis kota di tangan pemodal pengusaha dan penguasa, sama-sama mencari keuntungan pribadi.

Pagi merajuk

Embun dan debu malu

Gersang kotaku

HR RoS
Jakarta, 08/08/17

Selasa, 05 September 2017

PROSAIS TARIAN ILALANG

#Puisi_Prosais

TARIAN ILALANG
Romy Sastra

hujan sesekali turun, lalu,
panas mendominasi membakari padang jadi gersang, tak gamang ditingkah hari yang menghadang dari pagi hingga ke petang
burung-burung pun enggan bernyanyi, memilih menjauh pergi ke pucuk nan rindang
tegarnya si ilalang menari, seperti tak merasa panas haus dan kehujanan
ia terus tumbuh, hidup yang tak pernah mengeluh
dada ibunya tergerus rusuh, rentak nadinya silih berganti memuji, sedangkan yang lain semakin angkuh, lupa pada janji pengabdian
sang bayu terus berhembus, tirta pun tak henti mengalir
jika hujan tak datang jua, ilalang itu terus menari bersama desau riuh, daun-daunnya yang kian gugur, tak menyalahkan takdir kematian, pucuk pun terus melambai, bunganya kian tumbuh subur jatuh berputik, tetap titipkan pesan pada tirani hidup yang tak kenal menyerah, meski api melahap seantero bumi, ilalang tegar terus menari, ia akan tetap terus menari, dan menari, meski plamboyan di taman selalu dijaga dan dipuja
tegarlah wahai pejantan tangguh cabari dunia, meski jejak kaki melangkah kan lelah

HR RoS
Jkt, 050917

Quotes

#Quotes

Jika gamang bermain ayunan,
jangan berayun
Jika takut basah,
jangan menceburkan diri
Jika kepanasan,
jangan mendekati api
Jika ingin bahagia,
merdekakan rasa
Jika tak ingin ada beban,
jangan merasa diri ini penuh beban
Lalui saja suratan takdir hidup ini dengan senyuman

HR RoS
Jkt, 040917

Sabtu, 02 September 2017

AKU BERSAMA MALAM

AKU BERSAMA MALAM
Romy Sastra

desah bayu menambah keheningan
pada alunan seruling rindu
menyentuh sanubari,
membangunkan kisi-kisi malam
kisah yang telah sunyi, bangkitkan kembali

hening dalam kesendirian
angan kulukis bias dalam impian
jalan impian itu
yang tak pernah jadi kenyataan

dewi malam ....
temani aku malam ini
jangan dikau malu memeluk sepiku

kejora ....
taburkan kerlip indahmu
sinari temaram hati ini
biarkan aku bermandi cahaya
bersama galaxi yang mengitari

awan ....
guguskan embun malammu
basahi alam yang gersang
sirami jiwaku yang lara
walau setitik tertumpang di rerumputan
izinkan aku,
menyauk telaga mini di dedaunan
membasuh wajah yang lusuh, berdebu
berharap raut ini ceria

****
aku bersama malam
bercerita dalam bayangan diri
kaki ini sudah lelah melangkah
menggapai sebuah impian
yang kian jauh di ujung harapan
yang terkisah telah menutup memori

kau yang kuimpikan, kukasihi
kini telah berlalu pergi
adakah jalan ini kau singgahi kembali
jalan itu telah menjadi sebuah persimpangan
akankah bunga yang mekar tadi sore
layu sebelum berkembang

kuakui,
aku dalam keterpurukan
tak seperti yang diharapkan
modalku hanya sebuah keyakinan
untuk sinari kasih mimpi di ujung angan
akankah impian malamku
selalu bersanding bersama bayangan

angan, jangan menari di ujung malam
angin, bawalah sepoi keperaduan sunyi
kunang-kunang, menarilah sampai pagi
bulan, sinari malamku meski sekejap
yang dikau akan tertutup awan
fajar, jinggamu titipkanlah
semoga netra dunia menyinari jejak hari
tuk gapai esok ceria,
tak lagi berbuah kegagalan

mungkinkah pelita itu akan padam selamanya
jika rembulan tak merupa
fajar tak lagi jingga
netra dunia pun malu berganti derai rinai

entahlah ....

ah, fatalis jangan berselendang asa

HR RoS
Jakarta, 020917