Senin, 10 April 2017

Puisi perang



DARAH DUKA BOCAH,
DUNIA TAK BERMATA
TAK BERTELINGA
Karya Romy Sastra II

duka lara nestapa miris sudah
hancur berantakkan bermandi darah
SADIS

ada apa gerangan tragedi ini
berjuta jiwa terbantai
dari manusia-manusia bengis

ya Allah
tangan ini menengadah jauh ke labirin jiwa
kurangkai bersama syair puisi hiba
beribu tanya,
ke manakah kedamaian dunia dicampakkan

jeritan anak tak beribu tak lagi dirindu
jeritan yatim piatu kian pilu
ironis,
bibit-bibit pun mati musnah jadi debu

riak pasir terpijak di pinggir jalan berbisik
bertanya pipit pada ilalang
tegarlah berdiri wahai ilalang, meski tanah ini gersang
kenapa bom waktu membakar padang
sedangkan kota-kota hangus tak bertuan
malang

geruduk si bengis peluru mortil
kuda-kuda bebal berlapis baja
hanya membantai anak-anak kecoa saja

kau meniup abu di tungku api
yang tak membara
apa makna pembantaian itu wahai dunia
hidup ini adalah ladang ibadah
kenapa kau buat opera gila
kepentingan nafsu dunia sesaat
padahal umur dunia seumur jagung
bukalah matamu wahai
monster-monster berjubah dewa
dengarkan jeritan tangis hiba peperangan
nuranimu bukanlah hewan
tapi masih manusia biasa
sama seperti mereka yang berdarah-darah

genosida itu
kau budayakan di tanah yang diberkahi
tanah mereka berlumuran darah
tanah yang rela dilumuri noda
manusianya kau manusiakanlah
apakah kau dajjal tak berjiwa itu

ya Illahi

sudahilah pertempuran itu
damaikan bumi ini
biarkan mereka berlari
mengejar impian cinta-Mu dengan hati

atau Engkau lenyapkan sajalah
bumi ini seketika
hingga darah bocah tak berdosa itu
tak tercecer ke mana-mana
ya Allah....

HR RoS
Jakarta, 11-1-2016 21,16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar