Senin, 29 Mei 2017

Solilokui

SOLILOKUI DIRI MENCARI DIRI
Romy Sastra II

Telah aku gelorakan nafsu mencicipi hidangan bermain di ujung lidah, dari kekangan segala ingin pada pertarungan iman dan batin di shaum siang tadi.
Ternyata nikmatmu wahai si penggoda, hanya di batas tenggorokan saja.

Diri berpayah-payah mencari diri,
di mana jamuan terlezat berada?
Aku cari di kantin-kantin, kujejaki kuliner trotoar di pinggir jalan, ternyata tak satu pun yang mampu pesona kuliner itu membuat aku terpana.

Diri mencari diri,
mengikuti jejak-jejak wali bersufi, pada kajian lelaku bershaum nafsu sepanjang ruh menyelimuti, tak mau menyentuh aroma nikmat sesaat menggoda.

Aku dicubit pedih oleh hening, tak lagi memikirkan nafsu, yang kupikirkan perjumpaan kerinduan. Betapa lezatnya rindu telah terhidang di dalam sukmaku, dan bertahtanya kemewahan tiada tara.
Aku malu pada batinku, ternyata kuliner terlezat itu adalah makrifatullah.

HR RoS
Jakarta,29,05,2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar