#Kwatrin
GELORA API
Romy Sastra II
Kobaran api di hati membakar lingga diri
Waspadai denging bersiul pada sami'
Gejolak mengintai di gerbang hari
Jangan bermain api, kan terbakar nanti
Membakar unggun menghasilkan abu
Tarian panas padam menyisakan debu
Harga diri mahal bertarung tak kenal malu
Seperti kurap-kurap anjing tak berbaju
Berkacalah pada jiwa
Di sana ada cahaya nan bermegah
Sauk tirta di telaga rasa
Berjalanlah diri dengan mutmainah
I'tibari sebatang lilin mencair, terbakar rela
Rela mencair lenyap tak bersisa
Demi menerangi kelam, meski temaram
Mahkota api tersenyum dalam diam
Adakala api sahabat berguna jika terkuasai
Duhai amarah, jangan berlebih-lebihan sekali
Sadari musuh tak jauh mengintai
Jika dibiarkan sengketa tersemai, konflik tertunai
Berkawanlah dengan api kecil tak membakari
Jadikan panasnya berkah menerangi
Untuk apa bermain air membanjiri
Hidup beriak bermandi tangis tersesali
Sahabat yang tenang adalah mutmainah
Sahabat yang tersesali, ia lawwamah
Hati-hatilah sahabat setengah baik, sufiah
Jauhi sahabat yang hina membakari, amarah
HR RoS
Jakarta,14,05,17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar