Minggu, 07 Mei 2017

Syair_Lara

Syair_lara

Adakah Pintu Maaf Bagiku
By Romy Sastra

"duhh, memori ....
masih pantaskah aku merindu?"
luka yang kutorehkan begitu dalam
berulam tikam
rindu yang kuhidangkan kini
seperti bercampur debu
senyuman yang kuhantarkan
telah hambar tak lagi dimaknakan
pelangi cinta yang dititipkan pudar warnanya

"kini ...
kesunyian menyapa rindu
bahagia telah tertutup kabut
wajah nan dulu manis tergurat sendu

kata-kata perpisahan itu
seringkali bergulir dari bibirmu dulu
dari titik kesalahanku yang tak kutahu
"ahh... lelah sudah menatap rindu,  secercah senyum mesra di balik layar kaca
tak lagi bisa kutatap rona bahagia
bahkan senyap sudah menutup gita

kebahagiaan nan dulu indah telah pergi
berlalu membawa luka tak berdarah

lepas sudah genggaman jemari ini
kau titipkan aku di jalan berbatu
gersang sepi bisu kumalu
genggaman yang dulu mesra
kini bersimbah air mata
sakitnya luka kekasih, pedih

 "ohh ... kasih,
maafkanlah aku sekali lagi."
aku mencoba belajar sabar dan sadar
menghalau yang tak biasa
dari minda yang berbuat lara
semoga maaf itu kau beri

ke mana sosok yang dulu menginspirasiku
mengisi kedewasaanku
tak lagi kutemui
dikau sungguh berarti
meski belum pernah kutemui

dalam syair ini,
setidaknya kau mengertilah
goresan luka lara
meski secercah senyum senja akan pergi
bias menutup jagad menyelimuti malam
tengelam dalam angan yang tak berkawan

menyapa dikau dalam sebak
masih adakah pintu maaf itu kau beri?"

HR RoS
Jakarta, 22-10-2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar