Rabu, 12 Juli 2017

Puisi Sufi

RENUNGAN MUSYAFIR
By Romy Sastra

Debu tak mesti bernoda padahal ia nirmala
sauk saja jadikan tirta tak basah
adakala ia pembersih yang dihalalkan
pergi bertamu ke Baitullah
jalan sang musyafir seribu langkah tak lelah
Sedangkan peluh meluruh di tubuh
bercampur debu bernoda tak mengapa

Kenapa banyu melimpah tak disentuh
tuk bersihkan wajah pada religi
sedangkan matahari di hati
tak pernah redup menyinari
puji-pujian pun di rongga
tak lekang memandu ruh di nadi

Ah, malulah pada hayat
tak lelah menghidangkan nafsu duniawi
kenapa tak disyukuri pemberian yang ada
bulan masih purnama
kejora masih kerlipkan cahaya
matahari belumlah terbit dari barat
berbenahlah sebelum terlambat

Ah, malulah pada ruh
ia masih bermain riang tak berbaju
bercumbu sunyi dalam kelambu rindu
ketika tamu tak diundang datang
jangan sesali tarian jiwa terhenti tak lagi berirama
penyesalan alang kepalang tiada guna
kembalilah wahai diri pada-Nya
dunia tak pernah indah
meski disulam dengan emas permata

HR RoS
Jakarta, 230217

Tidak ada komentar:

Posting Komentar