Jumat, 11 Agustus 2017

Puisi Belajar Mati

BELAJAR MATI
Romy Sastra

Telah aku pungut tujuh kerikil melempari dosaku, tujuh kerikil penutup pintu neraka itu.
Membolak-balik kerikil kecil memandu pituduh, menghitung diri membuka hati.

Duduk bersila menatap layaran
merenungi megatruh di kancah rahasia pikir. Terkias makna yang bermegah di ruang batin, mencari-Mu, Ilahi.

Aku belajar mati merenangi segara biru, pantai-pantai melambai menghiasi nafsu berjuntai. Kutolak bara api membakari jiwa, padamkan dengan doa tauhid paripurna.

Di ujung pencarian diri, tak kutemukan bayangan wujud sama sekali, yang ada kosong teraba, terisi awas tak tersentuh. Jiwaku terpaku menatap maha jiwa, digulung maha ombak mendesir seperti lonceng berbunyi, aku mati di segara pengabdian cinta hakiki.

Pengembaraan itu akhirnya terhenti, di garis batas keyakinan tak diragukan. Pada duduk sila semalam di rumah Qulhu. Aku merindui-Mu selalu....

HR RoS
Jakarta, 11,08,17

Tidak ada komentar:

Posting Komentar