Jumat, 04 Agustus 2017

Kwatrin Renungan Diri

#Kwatrin Renungan Diri
Romy Sastra

Sepi merenung bukan patah hati. Melainkan diam tafakur mencari diri. Duduk bersunyi-sunyi di malam hari. Komat-kamit menghitung tasbih menempuh pagi.

Sepi merenungi kejadian azali terjadi. Tuntunan tauhid di atas tiang-tiang berdiri. Pada alif berguru tongkat sejati. Jangan bermain ego jika ingin tahu hakiki.

Duhai, pengembara sunyi. Tatap malam jangan bermain kelam. Sedangkan pintu langit selalu terbuka di hati. Bulan dan bintang tak pernah tenggelam bersemayam.

Seribu guru kupelajari ajaran kebenaran. Guru-guru itu bertaburan di setiap langkah dan berlari. Taat pada tuntunan takkan tersesat jalan. Menangislah diri jika tak ditemukan yang dirindui.

Aku pernah mati meninggalkan dunia ini sesaat. Dunia ini, jika tak diawasi lelaku akan tersesat. Sebelum terlambat ke liang lahat segeralah bertobat. Kiamat diri sebentar lagi kian mendekat.

Aku mati belajar mengenali sakaratul maut. Sedangkan el-maut mencibir diri ini nyawa akan direnggut. Kenapa diri lupa tentang kematian tak merasa takut. Sedangkan tangan el-maut tiba-tiba datang mencabut.

Pada sepi aku bersunyi-sunyi menyadari kekhilafan diri. Dalam kesunyian menemui Ilahi. Wajah Ilahi bukan wujud melainkan Idzati. Dengan jalan menempuh kematian itu kita bertajali.

HR RoS
Jkt, Jumat malam 03/08/17

Tidak ada komentar:

Posting Komentar