Minggu, 19 Maret 2017

#Spirit_Salaf

#Spirit_for_you_ukhty

Jangan bunuh maruah sunahmu yang lagi berevolusi dari jubah umum ke jubah dakwah khusus. 
Dengan adanya kicauan burung-burung mencicit cuit, dan angin meniup sepoi tapi meluluh-lantakkan bunga iman yang mulai tumbuh. Jika kau galau dan gak siap melawan dengan cabaran itu kan berujung konflik hati dan pikiran, hingga bermusuh-musuhan kepada ujian, justru ia akan menghanguskan amalmu ya ukhty 
tersenyumlah di balik tirai halimah
walau pipimu basah karena hiba.

Pahamilah! 
Karena ia cabaran hidayahNya untukmu dan kita semua, untuk menampakkan betapa eloknya bahasa sunah itu kau dan kita sandang. Meski telapak kaki ini penuh duri melangkah dan jubahmu kotor dilempari najis, kau tetap tersenyum bersama alam dan bijak dengan keadaan yang menghakimimu dengan ketidaktahuan mereka atas perubahan itu, ia akan menjadi ladang ibadah untukmu. Dan itu kalau kita mau DIAM dan tersenyum ikhlas kepada mereka, tak ikut menabur bensin ke tungku yang bergelora. 

"Wajida wajidahu tongkat itu"

Kalau ukhty gerah dengan segala cabaran.
Ia akan paranoid nantinya, karena bumerang sudah hidayah yang kau kejar dari hidayahNya
teguhlah di jalan sunah sang pembawa risalah itu.

Ironisnya nanti amalmu yang pupus.

Tidak semua alam itu setan, sekenarioNya menjadikan semua ciptaan itu khalifah kepada yang lainnya. Allah maha bijaksana kepada ciptaanNya. 
Hanya orang-orang sabar dan ikhlas sebagai kekasihNya, dan menjadi umat terbaik di hadapan rasulNya.
Bukan orang yang berkeluh kesah dengan ujian. 
Yang akan menikam jejak-jejak fitrah yang kau jalani. 

Tersenyumlah kepada koloni awan hitam, bukan ia menutup mayapada tak berlentera. 
Tapi sesaat ia akan turunkan hujan membasahi gersangnya halaman dan jalanan yang kau lalui.

Jadilah dikau seperti pelangi selepas hujan reda, 
kan ada terik menyinari menyapa senja. 

Selagi arif dan bijaksana dengan jubah iman serta dakwah yang kau bawa. 

Bahwa ilmu dan amal itu indah 
di balik cadarmu bukan aib tapi ladang ibadah.

By Romy Sastra II 
Jakarta, 18,3,17

Tidak ada komentar:

Posting Komentar