Minggu, 26 Maret 2017

Puisi


SURAT TERAKHIRKU
Karya Romy Sastra

Akhir sebuah cerita
kugoreskan tinta merah
pada secarik kertas putih
linangan air mata berkaca-kaca
tumpahkan kekecewaan
lewat tinta terakhir ini

Meski kutahu
tak kan mungkin kertas putih
membungkus api
pada rindu menganyam cemburu

Pernah dulu kita menjanjikan ikrar setia
terlena dibuai indahnya belaian manja
kini kau campakkan aku di sudut duka

Cinta sudah direnggut dikhianati
dirampas dalam keterlenaan
setelah puas, kau berlalu ....

Pernah delikmu bersandiwara
mencari titik kesalahan
kau temukan setitik noda dari salahku
yaitu, ketidaktahuan aku
tentang sebuah canda dan fakta
kau jadikan itu senjata menikam kisah
bak nila setitik, rusak gulai sebelanga

Pedihnya luka kau torehkan ke dada ini
masih bisa kutahan
bahkan kau coreng arang di keningku
masih mampu malu kupejam

Kini,
kau berlalu dengan kekasih yang baru
aku rela mendoakanmu
semoga kau berbahagia bersamanya

Surat terakhir ini,
adalah akhir sebuah cinta
kuhantarkan lewat media maya
tutuplah rapat-rapat kenangan indah bersamamu
biarkan ia membisu

Seteguk rindu pernah dirampas dulu
adalah kebodohanku

"Aahh ... kini,
jangan pernah kau datang lagi
ke dalam hidupku
kalau itu hanya persinggahan sementara
hanya mengisi sepi sisa hidupku saja
biarlah kututup rapat-rapat kenangan bersamamu
akan aku abadikan ke dalam history

Dan aku berjanji,
tak ingin cari penggantimu lagi
setia ini,
kugenggam sampai mati
walau bersama bayanganmu
karena cinta setengah hati telah kau bagi

Satu pintaku,
pahamilah setia ini
meski aku tak sempurna
menghadiahkan cinta yang bersahaja

Pilihlah jalan hidupmu
doaku menyertaimu
selamat tinggal kekasih
selamat tinggal kenangan....

HR RoS
Jakarta, 10-11-2015,  08,53

Tidak ada komentar:

Posting Komentar