Selasa, 21 Maret 2017

Kolaborasi puisi prosais

#Kolab_Puisi_Prosais

SETIALAH DINDA
Romy Sastra II bersama Puji Astuti

#i_Romy

Badai itu telah berlalu, semenjak dikau pergi dari hidupku, Dinda.

Petang ini, hujan di langitku tak jadi turun. Gemuruhnya awan titipkan pesan kepada angin. Bahwa malam ini, akankah hatiku kian sunyi? Sepeninggal dikau pergi, tak sekalipun kabarkan rindu kepada pelangi. Dendangkan asmara, bersemi di daun-daun yang hampir mati, siklus musim tunaskan rindu kembali.

Dik, sabarlah menghadapi hidup.
Adakala musim gugur dari angin timur jauh cabari nasib menuju angin barat. Meski usia senja, beban ini semakin menindih pundak. Jangan pergi lagi menyulam mimpi semu, bercumbulah pada impian yang nyata-nyata menghidupkan masa depan kita.

Kembalilah pulang dik! Di sini daku masih memuja rindu untukmu. Jangan bermain ego pada maruah langit kau kan terjatuh nanti. Menunduklah ke bawah! Hidup bersahaja bersama realiti cinta yang kumiliki.

#ii_Puji

Terpaan angin rindu, dingin dan kosong yang kurasakan di sini, Kanda.

Pagi tadi, kudapati diary sepi yang menggayuti jiwa rapuh ini.
Aku pergi membawa binar mata sayu mengejar cahaya ungu yang mengajakku tuk meninggalkanmu.
Hatiku ternyata kosong tanpa sapaan hari-harimu. Di saat terlena kubuka mataku, resah ini tetap tertuju padamu walau rasaku kian menjauh darimu.

Berjalan meniti tumpukan berselimut bayangan, silau hidupku tak gemerlap mimpiku, hanya hampa yang kurasa. Tiada kedalaman cinta yang kau punya untukku. Kanda? Di sana titahmu lengah, jiwaku menggantung seperti layangan yang diterbangkan angin senja.
Tiada kukuh seperti kukuhnya lenganmu yang selalu melindungiku dengan segenap jiwamu, pada ikrar di depan penghulu.

Aku sadari silap ini.
Kembali pulang padamu, membawa segenap hiba karena kepiluanmu itu.
Yang telah meninggalkanmu demi egoku, mencoba tuk setia pada satu hati kepadamu.

Ternyata aku merindukan canda kita, di saat-saat terindah. Luangkan waktu itu, tak lagi terlena dihimpitan dunia. Dengarkan juga rinduku Kanda, semakin menyesakkan dada untuk segera bersimpuh di pangkuanmu, dan melepaskan beban jiwa di sandaran realiti cinta yang kita punya.
Berbahagia kita bersama,
dalam suka maupun duka, selamanya....

Jakarta, Jogjakarta, 21/03/2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar