Selasa, 05 September 2017

PROSAIS TARIAN ILALANG

#Puisi_Prosais

TARIAN ILALANG
Romy Sastra

hujan sesekali turun, lalu,
panas mendominasi membakari padang jadi gersang, tak gamang ditingkah hari yang menghadang dari pagi hingga ke petang
burung-burung pun enggan bernyanyi, memilih menjauh pergi ke pucuk nan rindang
tegarnya si ilalang menari, seperti tak merasa panas haus dan kehujanan
ia terus tumbuh, hidup yang tak pernah mengeluh
dada ibunya tergerus rusuh, rentak nadinya silih berganti memuji, sedangkan yang lain semakin angkuh, lupa pada janji pengabdian
sang bayu terus berhembus, tirta pun tak henti mengalir
jika hujan tak datang jua, ilalang itu terus menari bersama desau riuh, daun-daunnya yang kian gugur, tak menyalahkan takdir kematian, pucuk pun terus melambai, bunganya kian tumbuh subur jatuh berputik, tetap titipkan pesan pada tirani hidup yang tak kenal menyerah, meski api melahap seantero bumi, ilalang tegar terus menari, ia akan tetap terus menari, dan menari, meski plamboyan di taman selalu dijaga dan dipuja
tegarlah wahai pejantan tangguh cabari dunia, meski jejak kaki melangkah kan lelah

HR RoS
Jkt, 050917

Tidak ada komentar:

Posting Komentar