AKU BERSAMA MALAM
Romy Sastra
desah bayu menambah keheningan
pada alunan seruling rindu
menyentuh sanubari,
membangunkan kisi-kisi malam
kisah yang telah sunyi, bangkitkan kembali
hening dalam kesendirian
angan kulukis bias dalam impian
jalan impian itu
yang tak pernah jadi kenyataan
dewi malam ....
temani aku malam ini
jangan dikau malu memeluk sepiku
kejora ....
taburkan kerlip indahmu
sinari temaram hati ini
biarkan aku bermandi cahaya
bersama galaxi yang mengitari
awan ....
guguskan embun malammu
basahi alam yang gersang
sirami jiwaku yang lara
walau setitik tertumpang di rerumputan
izinkan aku,
menyauk telaga mini di dedaunan
membasuh wajah yang lusuh, berdebu
berharap raut ini ceria
****
aku bersama malam
bercerita dalam bayangan diri
kaki ini sudah lelah melangkah
menggapai sebuah impian
yang kian jauh di ujung harapan
yang terkisah telah menutup memori
kau yang kuimpikan, kukasihi
kini telah berlalu pergi
adakah jalan ini kau singgahi kembali
jalan itu telah menjadi sebuah persimpangan
akankah bunga yang mekar tadi sore
layu sebelum berkembang
kuakui,
aku dalam keterpurukan
tak seperti yang diharapkan
modalku hanya sebuah keyakinan
untuk sinari kasih mimpi di ujung angan
akankah impian malamku
selalu bersanding bersama bayangan
angan, jangan menari di ujung malam
angin, bawalah sepoi keperaduan sunyi
kunang-kunang, menarilah sampai pagi
bulan, sinari malamku meski sekejap
yang dikau akan tertutup awan
fajar, jinggamu titipkanlah
semoga netra dunia menyinari jejak hari
tuk gapai esok ceria,
tak lagi berbuah kegagalan
mungkinkah pelita itu akan padam selamanya
jika rembulan tak merupa
fajar tak lagi jingga
netra dunia pun malu berganti derai rinai
entahlah ....
ah, fatalis jangan berselendang asa
HR RoS
Jakarta, 020917
Tidak ada komentar:
Posting Komentar